Martin Luther Dan Kehidupannya
Indonesia Sebagai Calon Anggota Tidak Tetap DK PBB dan Pengawasan Orang Asing
31 Januari 2018 - Dalam Raker dengan Kementerian Luar Negeri Martin memberi tanggapan mengenai anggaran Kemenlu yang hanya itu-itu saja. Martin menegaskan bawha kita harus marah karena tidak ada aturan penentuan anggaran. Martin mendukung Kemenlu ini untuk menegaskan bahwa ini tidak pantas. Martin mengemukakan bahwa sudah membawa makanan, peralatan kesehatan, tapi bukan itu yang utama, yang utama menurutnya adalah meyakinkan Myanmar untuk menyelesaikan itu secara kemanusiaan. Martin berpendapat Timor Leste soal garam ini menarik, pinggir laut mereka dijadikan garam. Martin juga berpendapat bahwa Indonesia ratusan kali lebih besar dari mereka, kemudin Ia menanyakan apa masalahnya hingga sekarang kita impor garam, Ia juga ingin tahu apa sulitnya membuat garam. Martin menegaskan bahwa permasalahannya adalah mafia impor karena kita malu sebab 4 juta ton namun garam masih impor sehingga tidak ada manfaatnya. Martin menginginkan kerja sama dengan Timor Leste harus dibangun. Martin mengingatkan kondisi bahwa dulu Indonesia dijajah Belanda namun Timor Leste support kita sehingga kini menurutnya kita harus bantu mereka. [sumber]
RUU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
31 Agustus 2016 - Dalam Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan Kapolri dan Kejaksaan Agung,. Martin menganggap seharusnya Kapolri yang lebih dulu memberikan gambaran kepada kita harus bagaimana menangani perkembangan terorisme di negara kita. Di Medan ada seorang anak muda yang meledakkan diri di gereja, menurut Martin jika dia seumur dengan anak tersebut tidak akan melakukan hal demikian. Perkembangan internet dinilainya juga bisa memengaruhi pola pikir seseorang. Martin berpendapat bahwa sudah terlambat melakukan pencegahan, sehingga yang dihadapi sekarang adalah kekacauan. Menurutnya sebagian kecil masih ada yang beranggapan bahwa ini terkait dengan agama. Revisi UU Terorisme, menurut Martin harus menegakkan bahwa tidak ada unsur agama dalam tindakan teroris. Internet ini kalau tidak kita jaga akan mengembangkan pikiran-pikiran radikal anak muda Indonesia, tambahnya. [sumber]
27 April 2016 - Martin menyampaikan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah lama mengusulkan RUU Anti Terorisme karena kehadiran di Indonesia pun teroris sudah ada sejak lama. Martin menghimbau agar pembahasan RUU ini tidak dikaitkan dengan agama, sebagai contoh teroris yang ada di Srilangka dilakukan oleh Macan Tamil yang bukan berasal dari kelompok agama. Menurutnya, teroris yang ada di Indonesia merupakan ekspor dari Malaysia, seperti Dr. Azhari dan Nurdin.
Martin ingin agar penyempurnaan untuk RUU Anti Terorisme ditujukan untuk memberikan rasa aman kepada seluruh rakyat serta untuk meningkatkan kemampuan aparat dalam mencegah terorisme. Martin berharap RUU ini merupakan bagian dari rencana pembangunan hukum. Martin menegaskan bahwa HAM tidak dapat dijadikan alasan untuk merusak HAM lainnya. Martin menilai bahwa RUU ini juga harus melibatkan seluruh masyarakat karena sebagian masyarakat ingin agar korban-korban terorisme mendapat perlindungan. Mewakili Fraksi Gerindra, Martin mendukung RUU RUU Anti Terorisme untuk dibicarakan secara mendalam tanpa melanggar Hak Asasi Manusia. [sumber]
18 Januari 2016 - (DetikNews) - Usulan untuk merevisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Terorisme) mencuat lagi pascaaksi teror di Jl MH Thamrin, Jakarta. Untuk mempercepat revisi, Presiden diusulkan menerbitkan Peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu)."Revisi Undang-Undang Teroris sebaiknya dengan Perppu. Keinginan untuk merevisi UU Terorisme sebenarnya sudah lama dimintakan BNPT, namun DPR tidak pernah serius meresponsnya," kata anggota Badan Legislasi DPR Martin Hutabarat kepada wartawan, Senin (18/1/2016).Dalam Program legislasi nasional (Prolegnas) 2015, revisi UU Terorisme tidak masuk menjadi prioritas. Pasca aksi teror di Jl MH Thamrin, Martin mendukung revisi UU Terorisme dimasukkan ke Prolegnas prioritas 2016."Kalau sudah diputuskan masuk dalam Prolegnas 2016, DPR harus betul-betul serius membahasnya dan diselesaikan tahun 2016 juga," ujar politisi Gerindra ini.Meski mengusulkan UU Terorisme dimasukkan ke Prolegnas 2016, namun Martin lebih cenderung mendukung Presiden menerbitkan Perppu. Martin berkaca pada rendahnya kinerja DPR pada tahun 2015 lalu, yang hanya menyelesaikan 3 UU dari target 40 UU."Apabila Perppu dikeluarkan, akan membuat DPR harus membahasnya, karena konstitusi sudah membatasi waktu untuk bisa diterima atau ditolaknya Perppu tersebut sampai persidangan DPR berikut," ulas anggota Komisi I DPR ini.Martin yakin rakyat akan mendukung Presiden menerbitkan Perppu untuk terorisme. Presiden tak perlu ragu, asal isi Perppu itu benar-benar dibahas bersama Polri, TNI, BIN, Kemenkum HAM, BNPT, dan semua lembaga terkait."Sebab UU Terorisme yang ada sekarang ini juga adalah UU yang disahkan dari Perppu Nomor 1 tahun 2002 yang dibuat Presiden Megawati sebagai respons terhadap bom bunuh diri pertama di Bali tahun 2002 yang lalu," pungkasnya.Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan berencana mendorong DPR agar melakukan revisi Undang-undang Pemberantasan Terorisme. Tujuannya agar ada upaya preventif untuk mengungkap kasus terorisme."Kami sedang meminta kepada DPR untuk merevisi UU Pemberantasan Terorisme sehingga bisa ada upaya preventif. Jadi kalau sudah patut diduga, kami bisa menahan karena selama ini tidak ada," ujar Luhutm Jumat (15/1) lalu.Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan dukungan revisi UU Terorisme. Revisi dimaksudkan agar regulasi yang mengatur upaya preventif dan penindakan aksi teror bisa maksimal."Kita bisa melakukan deteksi (jaringan terorisme), tapi kita tidak bisa melakukan penindakan sebelum ada tindak pidana yang dilakukan," ujar Badrodin di Mabes Polri, Sabtu (16/1)."Itu kelemahan daripada regulasi kita. Jadi kalau misalnya ada orang pulang dari Suriah yang jelas-jelas tergabung dengan ISIS, kita tidak bisa membuktikan pidananya," lanjutnya. (sumber)
Persetujuan Prolegnas 2015-2019
Saat Paripurna ke-18, 9 Februari 2015, DPR memiliki agenda untuk persetujuan Prolegnas 2015-2019 dan Prolegnas Prioritas 2015. Sebelum disetujui pada hari yang sama, Martin Hutabarat dari Komisi 3 mengatakan bahwa RUU disabilitas dan RUU tabungan haji adalah prioritas paling besar. RUU Papua juga disarankan oleh beliau menjadi RUU ke-38 untuk Prolegnas 2015. (sumber)
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Bagaimana sih awal mula pinjam dulu seratus? Kalimat viral ini kembali jadi pembicaraan karena pantun yang dibawakan Chris Martin di konser Coldplay, Rabu (15/11).
Chris Martin berpantun sambil memainkan pianonya.
"Hari Selasa ujian fisika. Giat belajar biar lulus. Apa kabar Kota Jakarta? Boleh dong pinjam 100," ucapnya dalam bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini tentu saja mengundang gelak tawa para penonton.
Bukan cuma itu, Chris Martin bahkan memberikan beberapa pantun lainnya dalam bahasa Indonesia, bicara soal bullying, sampai kemacetan Jakarta yang 'gila.'
Bagaimana sebenarnya awal mula pinjam dulu seratus ini sampai-sampai Coldplay pun ikut berpantun?
Mengutip berbagai sumber, pinjam dulu seratus adalah candaan atau sindiran buat orang yang suka pinjam uang. Sebenarnya agak sulit untuk mengetahui siapa yang pertama kali membuat candaan ini, tapi banyak yang merasa paham atau relate dengan ucapannya.
Pasalnya biasanya peminjam uang ini sering berbasa-basi untuk menanyakan kabar dan pada akhirnya meminjam uang.
Tak cuma itu, para peminjam ini suka enggan mengembalikan pinjamannya. Entah pura-pura lupa atau memang belum punya uang untuk mengembalikannya.
Itulah awal mula pinjam dulu seratus yang viral dan dilatarbelakangi oleh kekesalan banyak orang soal pengutang.
Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2015-2019
INTERUPSI RAPAT: Kepada anggota Komisi 3 dari Fraksi Golkar, Martin ingatkan bahwa Raker ini adalah untuk Komisi 3 dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham). Bukan untuk Golkar dengan Menkumham.
Crystal Martin Sri Lanka, part of the Crystal International Group, is a prominent apparel manufacturer in Sri Lanka.
Established in 1970 in Hong Kong, Crystal International has grown to operate 24 factories across 5 countries, employing 80,000 people globally.
Crystal Martin Sri Lanka has 06 manufacturing facilities and 5,000 dedicated employees.
We produce 26 million high-quality garments, specializing in lingerie, swimwear, active & casualwear for leading global apparel brands.
Martin mengatakan bahwa Pesantren di Solo selalu disebut menjadi asal bagi ajaran terorisme. Padahal, terorisme tidak beragama Islam dan bukan berasal dari Pesantren. Martin menyampaikan pentingnya pemahaman terkait deradikalisasi. Ia berharap agar Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim tidak menjadi negara teroris.
Martin menjelaskan bahwa kalau kita ingin menghindari pesoalan besar harus dengan pencegahan ini sudah diberikan waktu yang lebih lama tetapi kenapa harus meminta waktu yang lebih panjang lagi karena yang utama sebenarnya narkoba datang dari luar, kalau teroris dari luar itu sedikit. Apakah data kita sanggup membuat penilaian bahwa seseorang ini anggota ISIS, ada pikiran Densus 88 disederhanakan dan diletakan saja di bawah BNPT. Ini kenapa begitu lama Poso tidak selesai apa tidak malu kita sebagai negara yang besar.
Martin Hutabarat mengatakan bahwa kita tidak ingin melangkah terlalu jauh dahulu sebelum ada kerangka yang sama.
Martin mengatakan jika pembahasan perjanjian ekstradisi termasuk penting maka jangan sampai disetujui tetapi direvisi kembali nantinya dan tidak ada tindakan. Perjanjian ini dianggap urgent jika ingin membahasnya, banyak perjanjian ekstradisi yang sudah disetujui tetapi implementasinya di lapangan tidak ada. Martin menyampaikan F-Gerindra menyetujui ekstradisi RI-UEA dibahas lebih lanjut.
Martin menyatakan distribusi narkotika sudah sampai ke sekolah sehingga ia menanyakan alurnya hingga bisa sampai ke jenjang pendidikan padahal sudah ada Peraturan Menteri. Kemudian persoalan lainnya adalah soal pengendalian narkoba dari lapas, perlu adanya pengaturan yang lebih baik. Bahkan ada pengakuan dari salah satu pengguna, bahwa mereka dipaksa menggunakan narkotika karena dipaksa sindikat dalam rutan, sehingga harus ada rotasi pegawai rutan setiap sebulan sekali. Martin juga menyampaikan harus ada garis besar maslaah sehingga dapat dibuat Peraturan Pemerintah (PP) untuk memberantas narkoba. Selanjutnya ia menanyakan alasan tidak didorongnya TNI di BNN untuk penguatan dan pengawasan karena ini terkait keselamatan bangsa. Martin menayakan kebenaran adanya anggapan bahwa apabila tidak memiliki uang, maka tak ada rehabilitasi.
Martin mengatakan kita lihat indonesia yang begitu luas namun terdapat ancaman yang besar pula maka UU TNI untuk menjaga pertahanan Indonesia secara bersama-sama perlu keterlibatan rakyat. Kekuatan rakyat adalah kunci jadi kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stackholder dalam perampungan undang-undang ini. Martin menambahkan kita tidak perlu khawatir ketika ada yang berbeda pandangan tentang militerisasi rakyat, dan pandangan mini fraksi partai Gerindra sangat mendukung upaya ini menjadi undang-undang.
Martin menyampaikan dari fraksi Gerindra setuju juga setuju tetapi jika kerjasama dengan Rusia ini kita ingatkan harus hati-hati karena kita tau bagaimana Rusia bisa ikut mencampuri urusan pilpres Amerika. Martin menambahkan, waktu saat 2 hari sebelum pilpres itu media massa membuat Hillary Clinton sebagai orang jahat tetapi ketika setelah pilpres orang jahat itu hilang begitu saja, berarti ada hal yang luar biasa yang dilakukan oleh Rusia dengan teknologi yang mempuni dan juga berpengalaman dalam hal ikut campur urusan pilpres tersebut.
Martin mengatakan fraksi Gerindra memahami perjanjian ini merupakan hal yang penting untuk Indonesia apalagi Republik Serbia dan Kerajaan Spanyol merupakan dua negara yang memiliki pertahanan yang baik. Martin menuturkan Republik Serbia adalah negara penerus Yugoslavia sebab Yugoslavia tidak dapat menjaga negaranya dan pecah akibat perang saudara. Martin mengatakan, bahwa sejak 1980, Indonesia telah bekerja sama dengan Kerajaan Spanyol dalam bidang militer namun Martin menanyakan alasan Indonesia masih tetap mengimpor pesawat buatan Kerajaan Spanyol. Martin menanyakan perbedaan strategis kerja sama antara RI-Kerajaan Spanyol dan RI-Republik Serbia. Martin menyatakan bahwa perjanjian ini penting dan didukung untuk dibicarakan pada pembicaraan tingkat selanjutnya.
Martin menjelaskan paparan ini harus dilaporkan ke komite etik KPK untuk diadili oleh hukum, saat kampanye, Hasto menggadang-gadang Abraham Samad sebagai cawapres, apakah ini sengaja dibuat untuk mendongkrak suara saja dan bukankah PDIP mewacanakan bakal capres Abraham Samad agar naikan elektabilitas menjelang pilpres, siapa yang memprakarsai pertemuan antara Hasto dengan ABraham Samad ini harus diselamatkan jika orangnya bermasalah bisa diganti.
Martin mengatakan bahwa ia sudah ingin cepat melihat kejadian belakangan ini. Martin menanyakan kapan Kepolisian segera siap.
Menurut Martin, Badan Legislasi DPR-RI perlu memahami apa yang diinginkan oleh Papua, dan koridor utama tidak boleh lepas dari NKRI.
Martin menghargai bahwa terdapat 71 Warga Negara Indonesia yang sudah dihukum mati tetapi berkat diplomasi ini dapat dihindarkan dari hukuman mati tersebut. Lalu mengenai Palestina, Indonesia selalu memperjuangkan rakyat Palestina.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sudah berdiri 50 tahun tetapi Israel tetap membangun negaranya, dan Israel akan kuat. Indonesia hanya sibuk dengan statement.
Martin menyampaikan pertanyaannya terkait mengapa India bisa lebih baik dari Indonesia terkait dunia penyiaran, padahal peralatan milik India itu sederhana. Lalu Martin juga bertanya dalam program, sumber daya manusia, dan status TVRI diantara itu mana yang bermasalah.
Martin mengatakan pasca Myanmar, ia mengapresiasi sekarang Indonesia mempunyai peran di Timur Tengah. Ia mendukung Kemenlu. Ia mengatakan untuk tidak berpatokan dengan Presiden Filipina yang tidak konsisten dengan karakternya yang mengatakan tidak perlu tentara AS tapi mengizinkan tentara AS masuk ke Filipina. Ia mengatakan khawatir dengan keinginan Presiden Filipina yang menginginkan TNI kesana. Ia mempertanyakan maksud Presiden Filipina. Ia menghimbau agar jangan sampai nanti sudah mengirim TNI kesana tapi yang lain menjadi terbengkalai. Ia menanyakan kebenaran bahwa Ibu Megawati ingin mendamaikan Korea Utara dan Korea Selatan. Ia mengatakan Korea Utara agak sulit sebelum ganti rezim dan menurutnya perlu dipertimbangkan lagi. Ia meminta TNI untuk menyelesaikan dulu masalah di Poso yang hanya beberapa puluh orang saja. Ia senang Presiden sedikit bicara tapi kerjanya banyak. Ia mengatakan kepada Ketua Komisi 1 agar anggaran Kemenlu tidak terlalu kecil supaya bisa melakukan agendanya dengan baik. Ia mengatakan Presiden kita banyak membangun infrastruktur dan pencapaiannya banyak.
Martin mengatakan bahwa ketika dirinya mengikuti pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), dirinya merasakan wawasan Indonesia-nya bertambah luas, begitu pula bagi teman-teman di DPR/DPRD yang juga senang dengan pendidikan yang dilakukan oleh Lemhannas RI. Hanya Lemhannas RI yang kini melakukan pendidikan politik Pancasila, dan seharusnya anggaran lebih tinggi. Terkait konsepnya, Martin berpikir Lemhannas RI harus turun ke masyarakat. Selain itu Martin juga bertanya tentang apa konsep Bela Negara, karena hal ini masih tidak jelas.
Martin Hutabarat menjelaskan bahwa Lemhannas itu harapannya sangat tinggi tetapi dalam praktiknya tidak ada, ini menunjukan tidak ada dukungan kita terhadap dua lembaga ini. Lemhannas saat periode DPR kemarin telah berhasil membuat anggota DPR yang baru mengikuti berbagai kegiatan di DPR. Terkait dengan perdagangan bebas dengan ASEAN. bagaimana kerja sama kita dengan ASEAN dan dampaknya terhadap negara-negara di ASEAN sendiri. Terkait Komunis, kasus-kasus lama diperdengarkn lagi jadi di dunia pun komunis sudah tidak ada dan itu sudah berlalu 50 tahun lalu. Lemhannas dan Wantannas bisa memberikan kajian tentang masalah-masalah besar tidak hanya tentang komunis ini.
Martin mengatakan ia mengira semua fraksi setuju untuk pengesahan UU ini terutama bagi Fraksi Gerindra. Ia menyampaikan Fraksi Gerindra menyetujui pembahasan RUU Ekstradisi dibahas di tingkat lebih lanjut. Ia mengatakan perjanjian ekstradisi ini diharapkan dapat membantu untuk menjalankan kedaulatan. Ia mengatakan Fraksi Gerindra merasa penting ini untuk diundangkan untuk menjaga kedaulatan Indonesia terutama DPO yang tidak mampu dihadirkan untuk diadili di negara ini. Ia menyatakan Fraksi Gerindra menyetujui RUU Perjanjian Ekstradisi disahkan. Ia menanyakan alasan ini dari tahun 2009 tapi baru sekarang. Padahal menurutnya penting atau karena selama ini dirasakan tidak penting. Menurutnya bagi Fraksi Gerindra tidak ada masalah, Fraksi Gerindra setuju diselesaikan secepatnya.
Martin mengatakan F-Gerindra setuju RUU Konvensi ASEAN Menentang Perdagangan Orang Terutama Perempuan dan Anak.
Mertin belum melihat ada alasan kuat untuk menjalin kerja sama pertahanan jika kerja sama syiar Islam. Martin melihat perlu kerja sama intelijen dan kontra teroris dan tidak terlalu penting soal pertahanan. Martin juga mengatakan bahwa Indonesia sering merasa sebagai negara muslim terbesar harus realistis.
Martin mengatakan bahwa memerlukan peranan Kemlu yang efektif dan dukungan anggaran yang sejak dulu tidak bertambah banyak, padahal bisa ditambah anggarannya pada suatu institusi. Menurutnya, kesimpulan hari ini adalah mendukung tambahan anggaran Kemlu. Ia menyampaikan memang ada beberapa kedutaan yang memerlukan gedung representatif karena beberapa masih ada yang kontrak. Ia mengatakan bahwa ia mendengar di Dubai, Doha menyediakan satu setengah hektar ke Amerika jika membangun Kedutaan. Menurutnya, kedepan Indonesia bisa lebih proaktif karena siapa tahu bisa diberikan juga oleh Doha. Ia membahas tentang aksi teroris di Surabaya dan merupakan pemicu RUU Terorisme cepat diselesaikan. Ia mengatakan bisa dibayangkan ISIS yang begitu kejam dan ketua ISIS di Indonesia yaitu Aman menyatakan ideologinya berbeda dengan ISIS. Menurutnya, UU Terorisme yang baru perlu disosialisasikan ke kedutaan dan menjadi usaha Indonesia untuk militan asing yang mengganggu ketahanan nasional. Ia menanyakan mengenai peningkatan hubungan Indonesia dan Timor Leste. Ia menyampaikan bahwa harus ada keberanian Indonesia membangun infrastruktur yang dibutuhkan dan jangan sampai menjadi tekanan ekonomi. Ia mengatakan tidak perlu merespon Israel karena tidak memiliki hubungan diplomatik. Menurutnya, Israel tidak memikirkan dunia karena mereka memikirkan dirinya sendiri dan Indonesia harus membela perjuangan rakyat Palestine dan Indonesia jangan takut.
Martin mengatakan setiap anggota DPR belum tentu memiliki wawasan kebangsaan yang sama karena berasal dari partai yang berbeda, tetapi jika ikut pendidikan Lemhannas sebelum dilantik maka akan membentuk rasa kebersamaan yang kuat dan wawasan yang bagus. Martin menyampaikan Wantannas jangan hanya membayangkan konsep GBHN atau program yang besar, yang penting adalah bagaimana rakyat mencintai dan mempertahankan negerinya.
Martin mengatakan masih banyak gedung kedutaan Indonesia di luar negeri yang belum menjadi hak milik, sehingga masih sewa lahan dan ini sangat miris. Martin menyampaikan bahwa orang berlomba-lomba untuk bekerja di Hongkong karena ditawarkan insentif yang sangat menggiurkan dan asuransi yang sangat menjamin, bagaimana pemerintah mengantisipasi hal ini. Martin berpendapat tidak percaya bahwa OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) bisa menuntaskan masalah Palestina, seolah-olah ingin menuntaskan Palestina tetapi malah memperkuat Israel dan Palestina semakin melemah. Martin mengatakan kelompok oposisi dan penguasa tidak jauh berbeda, mengapa negara OKI tidak memperkuat penguasa Palestina untuk mendorong Palestina merdeka. Martin bertanya apakah pemerintah mengerti tentang isu Papua, selama ini mengatakan sudah bangun ini dan itu untuk Papua, tetapi sepertinya hal itu tidak ada bedanya dengan Belanda. Belanda sudah membangun infrastruktur yang masif untuk Indonesia sejak masa penjajahan, namun rakyat Indonesia ingin merdeka dari penjajahan. Orang Papua yang dipekerjakan dilatih oleh Belanda, ketika orang-orang luar Papua masuk maka orang Papua tersisih karena regulasi memutuskan harus berpendidikan. Martin mengatakan miris melihat Gubernur Papua yang berkunjung ke asrama Papua di Surabaya tetapi diusir oleh para pemuda setempat. Martin mengatakan dengan cara berpikir yang masih stagnan sejak masa orba, maka Indonesia harus siap-siap ditinggalkan oleh rakyat Papua suatu saat nanti.
Martin menanyakan soal inovasi, apa yg bapak-bapak dan ibu-ibu lakukan agar orang-orang mencari ANTARA. Kita harus bisa rencanakan agar semua orang mencari ANTARA. Paling tidak mengungkap dan memberitakan ANTARA. Jangan hanya menyiarkan acara Presiden, tapi sekarang orang melihat di TV. Selanjutnya, Martin mengatakan kita harus lawan pikiran radikal, yang bisa dijangkitkan dari media sosial. ANTARA ini bisa jadi pioner untuk menangkal. Terakhir, Martin mengatakan bagi ia ANTARA ini punya orang-orang besar, jadi ANTARA ini pasti besar.
Martin mengatakan jika ingin memperbanyak kerjasama dengan luar negeri dan data yang dikumpulkan sudah baik maka kita dari fraksi Gerindra setuju, Martin menanyakan tapi jika kita membuka kerjasama ini akan banyak yang pindah tidak warga disana. Martin juga menambahkan isu separatis itu bukan dari luar tapi dari dalam coba bayangkan pak Jokowi sering ke Papua tapi tidak mengubah itu karena kita mensejahterakan itu bukan dengan berapa banyak kita datang tetapi bagaimana kita menyerap pendapat masyarakat disana.
Martin mengatakan RRI adalah milik negara dan rakyat serta mengkampanyekan Pemilu berarti mengkampanyekan kebesaran Indonesia dan harus ada jarak antara mengkampanyekan prestasi negara dengan calon presiden serta wakil presiden.
Martin Hutabarat terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mewakili Dapil Sumatera Utara III setelah memperoleh 29,925 suara. Martin adalah legislator senior dan petinggi di Gerindra. Martin pernah menjadi Anggota DPR-RI sebelum era reformasi (1987-1992) dan kembali pada periode 2009-2014 sebagai salah satu calon legislatif mewakili Gerindra. Martin adalah Ketua Fraksi Gerindra di MPR-RI sejak 2009 sampai dengan sekarang.
Martin dikenal sebagai tokoh yang kontroversial karena pernyataan-pernyataannya. Pada 2013 Martin pernah mengeluarkan statement yang diskriminatif terhadap wanita korban perkosaan karena menurut Martin pelaku pemerkosaan tidak perlu dihukum mati karena banyak wanita sudah tidak mementingkan keperawanannya juga menjadi pertimbangan hakim untuk memutus perkara perkosaan. (sumber)
Pada masa kerja 2014-2019 Martin bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, HAM dan keamanan.
SLTA, SMA Negeri 6, Jakarta (1970)
S1, Hukum, Universitas Indonesia, Depok (1977)
Sejak di bangku SMA Martin sudah giat berorganisasi dan bergabung dengan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) Kota Pematang Siantar menjadi Sekretaris Jenderal (1968) dan menjadi Ketua Pelajar se-Jakarta Selatan (1970). Di bangku kuliah Martin tetap aktif berorganisasi dan aktif di Senat Universitas Indonesia.
Setelah selesai kuliah di 1979-1987 Martin bergabung dengan organisasi sayap kepemudaan Partai Golkar, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan juga asosiasi pengusaha, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) menjadi pengurus pusat (1978-1987).
Pada 1987 Martin terpilih menjadi Anggota DPR-RI selama 1 periode (1987-1992). Setelah selesai Martin tetap aktif bekerja sebagai penatar senior di Manggala BP7.
Pada 2009 Martin bergabung menjadi kader Gerindra and pada Pileg 2009 mencalonkan diri menjadi calon legislatif. Martin terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014 dan lagi pada Pileg 2014.
28 April 2017 pada Rapat Paripurna ke-95 - Martin selaku perwakilan dari Fraksi Gerindra menolak adanya Hak Angket KPK karena menurutnya ini akan berpengaruh pada kebijakan yang berdampak luas kepada masyarakat. Martin menanyakan apakah penetapan Hak Angket ini dilakukan memang karena KPK telah merugikan rakyat dan telah mewakili aspirasi rakyat. Martin juga meyakinkan forum Paripurna apakah Hak Angket memiliki urgensi tinggi sehingga harus dilakukan saat itu juga, Martin berpesan jangan sampai hanya karena penyetujuan Hak Angket, kepercayaan masyarakat kepada DPR-RI menjadi kecil. [sumber]
RUU Program Pembangunan Daerah Pemilihan (Dana Aspirasi)
23 Juni 2015 - Martin setuju untuk rancangan tata-cara pengusulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (Program Dana Aspirasi) untuk dibahas di Sidang Paripurna. [sumber]
1. Martin menganggap Pilkada oleh DPRD lebih mudah diawasi perputaran uangnya oleh KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
2. Pilkada langsung tidak memberi peluang anak muda berprestasi menjadi kepala daerah karena tak punya dana untuk kampanye untuk pengerahan massa dan sebagainya.
3. Pilkada langsung belum terbukti menghasilkan pemimpin berkualitas. Hanya tujuh sampai delapan orang kepala daerah berprestasi, dan sekitar 303 kepala daerah yang tersangkut masalah korupsi akibat dari pilkada langsung yang amat boros secara pendanaan kampanye.
Peraturan Pengamanan di Lingkungan Gedung DPR
8 April 2015 - Martin amat hargai kerja keras Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR. Tapi jujur Martin menilai keamanan di DPR masih amat kurang. [sumber]
Jak postavit aparát za minutu a půl.
Tak jsme vám takhle jednou jeli v autě hrát a napadla nás tato ukrutná krávovina.
A to by se Angláni museli vrátit do unie, aby jsme to nezrealizovali. Pravda je, že po dokončení jsme se málem uchlámali smíchy. Být to černobíle evokovalo by to éru němého filmu z dob Charlieho Chaplina.
Nebylo by od věci, kdyby to takhle fungovalo doopravdy. Panečku, za minutku a půl hotovo. To by jsme měli potom i za minutu sbaleno, což by bylo ještě výživnější. Takhle rychle nemizí ani kabely kolem železnice.
Že stále nevíte o čem to tady blábolím?
No to se musíte podívat na přiložené video. Ale žádný strach, hrajeme pořád stejně rychle.
Hodnocení článku: 4,00 z 5
Ada sebuah renungan yang selalu terlintas di pikiranku.
Aku mengenal seseorang dengan penghasilan yang tak kecil. Ia bekerja, dan pasangannya pun demikian. Namun, di penghujung bulan, ia selalu mengatakan hal yang sama: dompetnya kosong, tak pernah cukup, apalagi menabung. Aneh, pikirku, karena pengeluarannya hanya untuk keluarga kecilnya dengan satu anak.
Lalu, aku membandingkannya dengan seorang kenalan lain. Orang ini, penghasilannya jauh lebih kecil. Tapi ia mampu menyisihkan uangnya, bahkan membeli sebidang tanah di kampung halaman. Padahal ia punya tanggungan yang lebih besar, keluarga dengan dua anak. Apa rahasianya?
Perbedaan itu kian jelas saat aku mengamati kebiasaan mereka. Yang pertama seringkali larut dalam belanja impulsif, membeli hal-hal yang terlihat mewah namun kurang bernilai jangka panjang. Sementara yang kedua, hidup hemat tapi tidak pelit, menyusun prioritas dengan bijak, memandang uang bukan sekadar alat untuk memuaskan hasrat, tetapi investasi untuk masa depan.
Aku belajar, bahwa dalam hidup, bukan seberapa besar penghasilan yang kita terima yang menentukan kesejahteraan. Namun, seberapa mampu kita mengelola, menyisihkan, dan memberdayakan apa yang kita miliki. Orang dengan mental kaya melihat jauh ke depan, berpikir jangka panjang. Mereka tahu, setiap rupiah punya potensi besar jika diarahkan dengan bijak.
Sebaliknya, mereka yang terjebak dalam mental miskin hanya memikirkan kenikmatan sesaat, seolah esok tak pernah datang. Hasilnya, waktu berlalu, dan peluang untuk tumbuh perlahan menghilang, bersama dengan uang yang habis entah untuk apa.
Akhirnya, aku menyadari, kaya itu bukan tentang angka di slip gaji. Kaya adalah soal bagaimana kita memberi makna pada uang, menjadikannya pondasi untuk impian yang lebih besar, bukan sekadar tiang untuk menopang gaya hidup yang rapuh.
RUU Penetapan Zona Ekonomi Eksklusif dengan Republik Filipina
25 April 2017 - Martin mewakili Fraksi Gerindra memberikan pandangan fraksi terhadap RUU Penetapan Batas ZEE Republik Indonesia dan Republik Filipina. Martin sebagai perwakilan dari Fraksi Gerindra menyetujui agar RUU penetapan batas ZEE Republik Indonesia dan Republik Filipina dibahas ke tingkat selanjutnya. [sumber]
RUU Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK)
1 Februari 2016 - Martin menyampaikan bahwa KPK lahir dari latar belakang khusus sehingga KPK perlu memiliki kekhususan yang dijamin. Menurutnya, korupsi di negera ini belum diberantas. Martin juga menuturkan bahwa negara ini paling rendah di ASEAN dalam hal korupsi. Martin setuju dengan Almuzzammil Yusuf agar dilakukan RDPU karena PKS dan Gerindra adalah rekanan. Hal lain yang perlu diperhatikan menurut Martin adalah perlu juga ada revisi UU Kepolisian, UU Kejaksaan, dan UU Mahkamah Agung agar clear posisi dari KPK. [sumber]
17 September 2015 - Martin mempertanyakan pemaparan mitra yang beranggapan RUU Pertembakauan hanya menguntungkan industri rokok tanpa melindungi petani-petani tembakau. [sumber]